Kamis, 26 Mei 2011

Seni Membuat Roti Dengan Oven Gas

SENI MEMBUAT ROTI & KUE DENGAN OVEN GAS GOLDEN STARS
Selain pilihan rasa yang variatif, dan tampilan menarik, roti juga praktis dibawa kemana-mana dan mengenyangkan. Tak heran jika gerai bakery bersaing menyajikan roti dengan tampilan dan rasa yang beragam. Hal tersebut tak lepas dari pola konsumsi yang mulai bergeser. Nasi tak selalu jadi makanan pokok, karena roti mulai mendominasi.
Dibandingkan dengan membuat cake atau bolu, butuh waktu lebih lama dan ketelatenan dalam membuat roti, siapkan bahan-bahan berikut:


1. Tepung terigu
Tepung terigu yang digunakan dalam pembuatan roti adalah terigu berkadar protein tinggi. Tepung ini ketika dicampur dengan cairan, gluten dalam proteinnya akan membentuk adonan yang elastis. Gluten yang berguna membentuk kerangka roti dan mengikat gelembung udara dalam adonan roti. Jadi semakin tinggi kadar protein terigu, semakin besar volume roti yang akan terbentuk.
 

2. Ragi
Ragi membuat ukuran adonan naik menjadi dua kali lipat. Bentuk ragi yang umum digunakan berbentuk butiran halus, padat dan kering.
Hati-hati memilih ragi, cek kadar aktifnya dengan cara melarutkan sedikit ragi dalam air hangat bersuhu 65 derajat celcius. Jika dalam waktu 10 ragi tidak berbusa, berarti ragi telah mati atau tidak aktif. Jangan gunakan ragi dengan kondisi seperti itu, karena dijamin adonan roti anda tidak akan mengembang.
 

3. Cairan
Sebenarnya cukup mengggunakan air sebagai pelarut. Tapi tidak ada salahnya anda menggunakan susu segar. Susu memperkaya rasa dan aroma roti, remah dan lapisan roti lebih lunak, dan teksturnya lebih lembut.
 

4. Gula
Fungsi gula adalah sebagai pengaktif ragi untuk mengembangkan adonan saat dipanggang.
Gula juga memperkaya rasa, meningkatkan kelembutan dan membantu proses pencoklatan adonan. Sehingga roti yang terbentuk berwarna cokelat segar.
Hati-hati untuk tidak menambahkan terlalu banyak, karena bisa menghambat pengembangan gluten. Aturan praktis yang baik adalah dua sendok teh gula per dua cangkir tepung
 

5. Garam
Garam berguna mengatur pengembangan ragi dalam adonan. Maka dari itu jumlah garam yang diberikan harus seimbang dengan komposisi bahan lainnya.
Garam yang terlalu banyak dapat mengurangi atau menghancurkan ragi. Sehingga proses pengembangan adonan terlalu cepat atau malah tidak mengembang. Garam juga meningkatkan rasa dan membuat tekstur lebih lembut.
 

6. Lemak
Lemak bisa menggunakan mentega, margarin atau campuran dari keduanya. Fungsi lemak membuat adonan peregangan adonan selama proses fermentasi lebih mudah dan membuat tekstur roti lembut. Selain itu lemak juga berkontribusi terhadap rasa roti.


Tahap pembuatan
Tahapan dalam pembuatan roti lebih banyak dan memakan waktu cukup panjang. Tahap-tahap tersebut meliputi:
1. Pengadukan
Pengadukan ini adalah proses mencampur ragi dengan semua bahan, menguleninya hingga menjadi adonan yang kalis dan elastis. Setelah itu adonan difermentasi atau didiamkan dalam suhu ruang selama 90 menit agar mengembang dan ukurannya menjadi 2 kali lipat ukuran awal.
2. Membentuk
Setelah adonan mengembang, langkah selanjutnya adalah pembentukan adonan. Di tahap ini anda bisa menambahkan beragam isi, topping dan bungkus dalam adonan. Termasuk juga memilih loyang apa yang akan digunakan untuk memanggangnya.
3. Pembakaran
Pemanggangan adonan menjadi tahap akhir pembuatan roti. Gunakan suhu oven sekitar 180-2000C. Pastikan panas dalam oven Golden stars merata, sehingga roti juga matang merata.
Untuk memeriksa kematangan, lakukan dengan menusuk bagian tepi roti. Jika telah padat dan kering, berarti roti telah matang.


Kegagalan Yang Sering Terjadi
Banyak kejadian yang sering terjadi dengan roti buatan anda. Mulai dari bantat, gosong, rasanya asam, teksturnya keras dan lain-lain. Semua itu terjadi secara berkaitan karna tahap pembuatannya ada yang salah. Kegagalan umum yang sering terjadi saat membuat roti antara lain:
• Adonan tidak mengembang: Penyebabnya adalah ragi yang digunakan sudah mati, proses pengadukan tidak sempurna sehingga adonan belum sampai elastis, dan proses fermentasi kurang lama.
• Kulit roti keriput: roti yang cantik adalah yang kulitnya kencang dan mulus. Jika roti yang anda hasilkan tidak demikian, maka bisa ditebak penyebabnya adalah proses fermentasi terlalu lama, ukuran cairan terlalu banyak dibandingkan tepung dan ketika di bentuk, permukaan roti tidak dilicinkan terlebih dahulu.
• Warna roti pucat: Penyebabnya adalah gula dalam adonan terlalu sedikit, suhu pemanggangan rendah dan proses pengolesan adonan dengan campuran susu evaporated dan telur kurang tebal.
• Roti melebar: Hal ini terjadi karna cairan dalam adonan terlalu banyak dibanding tepung.
• Roti keras: Penyebabnya adalah komposisi tepung terlalu banyak, pengadukan kurang lama sehingga adonan belum elastis, pemanggangan terlalu lama dan suhunya rendah.
• Roti berlubang besar: fermentasi terlalu lama, selesai proses fermentasi gas yang terbentuk dalam adonan tidak dibuang, dan adonan yang akan diberi isi tidak digilas dahulu. Adalah faktor penyebab roti berlubang besar.
• Tekstur roti kasar: meskipun ada beberapa jenis roti yang tekstur umumnya kasar, tapi untuk jenis roti manis sudah bisa dipastikan tekturnya lembut dengan pori-pori kecil.
Nah, penyebab pori yang kasar dalam adonan roti manis adalah proses pengadukan tidak sampai kalis dan elastis.
• Bagian bawah roti keras: penyebabnya adalah pemanggangan yang terlalu lama.
• Roti asam: penambahan ragi yang berlebihan dan waktu fermentasi terlalu lama adalah penyebabnya.
• Roti cepat berjamur: umumnya masa konsumsi roti adalah 3-5 hari terhitung dari proses pembuatan.
Jika dalam waktu sehari roti telah berjamur, ini bisa dipastikan roti yang masih panas dikemas atau dimasukan dalam kantong plastik yang dibungkus rapat.


TIPS MEMBUAT ROTI
Adonan roti bisa dibuat secara manual dan menggunakan mesin khusus pengaduk adonan. Sudah pasti antara dua metode tersebut membutuhkan trik yang berbeda. Berikut trik dan teknik pembuatan manual dan menggunakan alat.
MANUAL
1. Pilihlah bahan yang segar dan berkualitas baik, lalu timbang semua bahan dengan tepat sesuai dengan resep.
2. Perhatikan tanggal kadaluarsa ragi ketika membelinya. Simpan dalam freezer jika tidak segera digunakan. Ragi bisa bertahan reaktifnya hingga 6 bulan jika disimpan dalam freezer.
3. Aduk dan uleni adonan hingga kalis dan elastis supaya adonan mengembang sempurna.
4. Tambahkan lemak (margarin atau mentega) setelah terigu tercampur rata dengan semua bahan lainnya.
5. Sebelum adonan dibentuk, diberi isi, dilapisi bahan lain dan diberi topping. Buang dulu gelembung gas yang terbentuk dengan cara menggilas adonan menggunakan rolling pin.
6. Rapikan bentuk adonan sebelum dimasukkan dalam oven. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bagian bawah adonan yang sering terbuka karna proses pengembangan.
7. Supaya permukaan roti licin dan warnanya cerah, olesi dengan mentega cair sesaat roti keluar dari oven.
8. Agar lapisan luar roti renyah tapi tetap lembut saat digigit, olesi permukaan roti dengan campuran telur dan susu cair sebelum di masukan ke dalam oven.
9. Biarkan roti yang telah matang tetap diloyang hingga uap panasnya hilang. Setelah itu anda lepaskan dari loyang, dengan begitu bentuk roti tetap kokoh.
10. Potong-potong roti setelah benar-benar dingin. Dijamin tekstur roti tidak akan rusak dan bentuknya tetap menawan.
MESIN


1. Pilihlah bahan yang segar dan berkualitas baik, lalu timbang semua bahan dengan tepat sesuai dengan resep.


2. Cek kapasitas mesin jangan sampai bahan yang dimasukkan dalam mesin melebihi kapasitas mesin pengaduk adonan.


3. Setelah 5 menit pertama pengadukan hentikan mesin, lalu aduk rata adonan dengan spatula.


4. Lanjutkan proses pengadukan hingga adonan kalis. Setelah itu baru tambahkan lemak (margarin atau mentega).


5. Diantara proses pengadukan selalu cek adonan. Jika adonan terlalu basah dan lengket di panci adonan. Segera tambahkansatu sendok makan terigu atau kelipatannya.















Harga Oven Gas 2018

Oven Gas   Golden Stars  Indonesia Tidak sedikit   dari  pencinta  baking   yang  mengira bahwa  oven gas   Golden Stars  adalah buatan l...